MAHASISWA UNDIP KKN 2023/2024 PENUHI TUGAS PERKEMBANGAN ANAK DENGAN SENSORY PLAY
Penuhi Tugas Perkembangan Anak dengan Sensory Play: Langkah Nyata di Dukuh Kiringan untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Desa Kiringan, yang terletak di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, semakin menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui berbagai inisiatif berbasis komunitas. Salah satu program yang baru saja dilaksanakan dengan sukses adalah "Penuhi Tugas Perkembangan Anak dengan Sensory Play." Program ini diinisiasi oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro (Undip) dan ditujukan untuk membantu para ibu di desa ini dalam memahami dan memenuhi kebutuhan perkembangan anak, terutama pada fase sensorimotor yang sangat penting dalam tahap awal kehidupan anak.
Tantangan dan Peluang di Desa Kiringan
Desa Kiringan memiliki populasi balita yang cukup besar, tetapi masih menghadapi tantangan terkait pemahaman masyarakat tentang pentingnya stimulasi sensorik pada anak-anak. Banyak ibu belum menyadari betapa pentingnya stimulasi yang tepat selama masa perkembangan awal, terutama pada fase sensorimotor. Fase ini, yang menurut teori Jean Piaget adalah periode kritis di mana anak belajar melalui interaksi langsung dengan lingkungannya, sering kali terabaikan.
Kondisi ini menunjukkan perlunya edukasi yang tepat untuk para ibu, agar mereka dapat mendukung anak-anak mereka tumbuh dan berkembang secara optimal. Program ini hadir dari kesadaran akan pentingnya intervensi dini dalam mendukung perkembangan anak, serta keyakinan bahwa pendidikan kepada ibu sebagai pengasuh utama adalah kunci untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Pentingnya Sensory Play
Sensory play, atau permainan sensorik, adalah aktivitas yang dirancang untuk merangsang indera anak, seperti sentuhan, penciuman, pendengaran, dan penglihatan. Permainan ini membantu anak-anak mengenali berbagai tekstur, suara, dan warna, yang pada gilirannya mendukung perkembangan otak mereka. Selain manfaat kognitif, sensory play juga mendukung perkembangan keterampilan motorik halus dan kasar, meningkatkan koordinasi, serta memperkuat kemampuan sosial anak.
Edukasi yang Praktis dan Interaktif
Pada 5 Agustus 2024, kegiatan ini dilaksanakan bertepatan dengan jadwal posyandu balita di Dukuh Kiringan. Acara dimulai dengan pemaparan materi oleh mahasiswa KKN Undip, yang menjelaskan konsep dasar sensory play dan cara penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Lebih dari 20 ibu hadir dan dengan antusias mengikuti sesi ini. Mereka tidak hanya mendengarkan teori, tetapi juga langsung mempraktikkan berbagai jenis permainan sensorik yang disarankan.
Dalam sesi praktik, para ibu diperkenalkan dengan berbagai bahan dan alat yang mudah didapatkan, seperti air, pasir, bola-bola kecil, dan kain bertekstur. Mereka belajar memanfaatkan
benda-benda sederhana ini untuk menciptakan pengalaman bermain yang bermanfaat bagi perkembangan anak mereka. Anak-anak yang turut berpartisipasi tampak sangat menikmati permainan yang disediakan, terutama balita yang sudah berusia lebih dari 6 bulan, yang menunjukkan respons positif terhadap berbagai stimulasi yang diberikan.
Komitmen untuk Masa Depan Anak-anak di Desa Kiringan
Antusiasme para ibu dan anak-anak selama workshop ini mencerminkan betapa besarnya kebutuhan akan edukasi yang lebih mendalam tentang perkembangan anak. Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa masyarakat Desa Kiringan memiliki semangat untuk belajar dan berpartisipasi aktif dalam program-program yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.
Dukungan dari kader posyandu dan tokoh masyarakat juga sangat penting dalam pelaksanaan program ini. Mereka tidak hanya membantu mengorganisir acara, tetapi juga memotivasi para ibu untuk hadir dan memberikan dukungan moral selama kegiatan berlangsung. Keterlibatan ini menjadi bukti nyata bahwa komunitas memiliki peran penting dalam keberhasilan program-program edukasi semacam ini.
Membangun Generasi yang Lebih Cerdas dan Sehat
Keberhasilan workshop ini membawa harapan baru bagi masyarakat Desa Kiringan. Para ibu yang telah menerima edukasi tentang sensory play diharapkan dapat menerapkannya secara konsisten di rumah, sehingga anak-anak mereka mendapatkan stimulasi yang dibutuhkan untuk berkembang secara optimal. Namun, upaya ini tidak berhenti di sini. Diperlukan dukungan berkelanjutan dari pemerintah desa, lembaga pendidikan, dan organisasi non-pemerintah untuk memastikan bahwa program ini tidak hanya berakhir sebagai kegiatan satu kali, tetapi menjadi bagian dari rutinitas dalam mendukung perkembangan anak.
Di masa depan, program-program serupa diharapkan dapat diperluas kepada pengasuh lainnya, seperti ayah, kakek-nenek, dan anggota keluarga lainnya yang turut berperan dalam pengasuhan anak. Dengan melibatkan lebih banyak pihak, diharapkan pesan-pesan penting tentang perkembangan anak dapat tersebar lebih luas di seluruh lapisan masyarakat.
Dalam jangka panjang, Desa Kiringan bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendekatan berbasis komunitas. Sensory play, meskipun terlihat sederhana, memiliki potensi besar untuk mendukung perkembangan anak-anak menjadi individu yang cerdas, sehat, dan siap menghadapi masa depan. Melalui program ini, Desa Kiringan tidak hanya berinvestasi pada masa depan anak-anaknya, tetapi juga pada masa depan desa secara keseluruhan.
Penulis: Salsabiella Dhea Arnandaputri (Mahasiswa Fakultas Psikologi)
Dosen Pembimbing Lapangan: drg. Indah Lestari Vidyahayati, MDSc., Sp.KGA.
Editor : Admin Kec Tulung Nurhakim Haryo Bernawan, S.Sn